Jangan Panik! Ini Penyebab Bayi Kuning dan Cara Mengatasinya!
Kehadiran si kecil yang sudah lama dinantikan selama 9 bulan pastinya menjadi suatu hal yang sangat mengharukan. Bunda dan Ayah juga sudah pasti ingin memastikan bahwa kondisi si kecil yang baru lahir normal dan baik-baik saja. Namun, hal yang sering membuat resah adalah saat Bunda melihat kulit bayi yang kekuningan. Bayi kuning umumnya memiliki tanda kulit si kecil yang terlihat kuning yang juga bisa Bunda lihat pada bagian sklera mata bayi, atau bagian mata yang berwarna putih.
Jangan Panik! Ini Penyebab Bayi Kuning dan Cara Mengatasinya!
Selain itu, bayi kuning juga memiliki gejala warna urine yang terlihat berwarna kuning pekat dan warna tinja yang pucat. Tak hanya itu, gejala bayi kuning lainnya ditandai dengan bagian telapak tangan dan telapak kaki yang ikut menguning. Apakah gejala bayi kuning ini fatal? Yuk, cari tahu penyebab sekaligus cara mengatasi gejala bayi kuning berikut ini dari babyhuki.co.id.
Penyebab Bayi Kuning
Bayi kuning ternyata merupakan fenomena yang sangat umum terjadi. Kebanyakan kasus bayi kuning ini terjadi saat 2 -3 hari setelah kelahirannya. Pada umumnya, warna kuning pada kulit dan beberapa anggota tubuh bayi ini akan menghilang dengan sendirinya dalam kurun waktu 2 minggu. Nah, mungkin Bunda bertanya-tanya, apa penyebab dari fenomena bayi kuning ini?
Penyebab utama dari bayi kuning adalah adanya penumpukan bilirubin. Sedikit informasi, bilirubin adalah zat pigmen berwarna oranye-kuning yang terbentuk dari hasil pemecahan sel darah merah yang sudah tua atau rusak. Umumnya, zat bilirubin ini akan diproses oleh organ hati untuk kemudian dibuang dalam bentuk feses dan urine keluar dari tubuh manusia.
Pada bayi yang baru lahir, fungsi dari organ hati memang belum maksimal. Di sisi lain, produksi bilirubin di dalam darah bayi cukup besar. Sehingga, hal tersebut memicu terjadinya penumpukan bilirubin di bawah kulit. Diketahui, bayi yang terlahir prematur dan yang mengalami kesulitan menyusui lebih rentan terkena gejala bayi kuning ini.
Bayi kuning juga bisa menjadi pertanda komplikasi atau kerusakan organ serius. Beberapa penyebab bayi kuning yaitu:
- Infeksi virus atau bakteri
- Pendarahan organ internal
- Kerusakan organ hati
- Sel darah merah bayi yang abnormal
- Masalah pada sistem pencernaan bayi
- Adanya ketidakcocokan antara rhesus dan golongan darah Bunda dan bayi
- Bayi mengalami kekurangan enzim.
Bagaimana Cara Mengatasi Bayi Kuning
Pada umumnya, gejala bayi kuning akan menghilang seiring dengan menguatnya organ hati si kecil. Umumnya, proses ini memakan waktu kurang lebih selama 2 minggu. Dalam kurun waktu tersebut, biasanya warna kuning pada kulit bayi akan berangsur-angsur menghilang. Untuk mempercepat proses pengeluaran zat bilirubin di dalam tubuh bayi, Bunda sangat disarankan untuk memperbanyak pemberian ASI. ASI eksklusif harus diberikan kepada bayi paling tidak sebanyak 8 – 12 kali dalam kurun waktu beberapa hari setelah kelahirannya. Jika Bunda terpaksa memberikannya susu formula, maka si kecil membutuhkan kurang lebih 30 – 60 ml susu formula setiap 2 – 3 jam selama minggu pertama. Pada kasus tertentu, fototerapi dan transfusi tukar dibutuhkan jika kadar bilirubin dalam darah bayi terlampau tinggi.
Si kecil mengalami gejala bayi kuning? Yuk, perbanyak pemberian ASI eksklusif. Bunda bisa memaksimalkan pemberian ASI dengan memberikan ASI perah. Jangan lupa, pilih produk botol susu dengan material food grade. Yang tak kalah penting, Bunda juga perlu memastikan bahwa dot yang digunakan adalah dot orthodontic.
Dot Orthodontic Baby Huki salah satu produk yang wajib punya! Bentuk dot yang pipih terbuat dari silikon lembut terasa natural di mulut bayi. Dot Orthodontic dari baby Huki satu-satunya yang sudah teruji klinis mencegah Maloklusi. Tak hanya maloklusi dot orthodontic dari baby Huki juga mencegah bayi bingung puting, anti tersedak, anti kolik.
Pilih produk dot orthodontic yang dirancang secara khusus untuk mendukung proses pertumbuhan gigi bayi. Dot ini sangat lentur dan memiliki struktur yang menyerupai puting Bunda. Sehingga, dapat mencegah terjadinya kelainan pertumbuhan gigi si kecil.
Jangan Lupa Bunda, Jika Bunda merupakan IbuPekerja dan Si kecil tidak perlu khawatir kekurangan Asupan Air Susu.
Dot Orthodontic ini dirancang secara khusus mekanismenya menyerupai bayi menyusu langsung dari puting Bunda. Selain mempermudah bayi beralih dari susu botol ke menyusui secara langsung, dot ini juga membantu mengurangi resiko bayi mengalami gigi tonggos.
Dot orthodontic memiliki bentuk yang menyerupai bentuk puting Bunda. Jadi, si kecil tidak akan mengalami bingung puting saat Bunda menyusuinya secara langsung nanti. Dot orthodontic juga dirancang untuk meminimalisir resiko gigi tonggos atau bentuk rahang yang abnormal.
Botol Susu Baby Huki terbuat dari bahan PP (polypropylene), tentunya BPA FREE yang terbentuk bulat dan berwarna. Dengan menggunakan dot orthodontic, sudah teruji klinis yang pastinya nyaman digunakan, membantu pertumbuhan rahang, gusi, dan mencegah terjadinya maloklusi pada bayi. Botol Susu Baby Huki terdiri dari berbagai seri yaitu Seri Dongeng, Spongebob, dan Hewan Pintar. Dengan banyaknya pilihan Bunda bisa pilih seri yang sesuai dengan si kecil.Bunda bisa dapatkan produk dot orthodontic beserta botol susu berkualitas lewat BABY HUKI official store yang ada di Lazada, Tokopedia, dan Shopee.