Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan, Bunda Wajib Tahu!

perbedaan pertumbuhan dan perkembangan

Kata “pertumbuhan” dan “perkembangan” sangat sering didengar. Apalagi, bagi Bunda yang sedang mencari pencerahan mengenai cara merawat si kecil. Kedua kata ini memang sangat mirip. Kebanyakan menganggap bahwa pertumbuhan dan perkembangan adalah hal yang sama. Keduanya juga sering digunakan secara bergantian. Padahal, perkembangan dan pertumbuhan digunakan untuk hal yang berbeda. Ingin tahu lebih lanjut? Yuk, simak perbedaan pertumbuhan dan perkembangan berikut dari babyhuki.co.id

Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan, Bunda Wajib Tahu!

  1. Pertumbuhan Mencakup Fisik, Perkembangan Mencakup Semua Aspek

Pertumbuhan digunakan untuk mendeskripsikan perubahan anak secara fisik. Misalnya, pertumbuhan kaki dan anak yang menjadi lebih panjang seiring dengan bertambahnya usia. Atau, bisa juga mendeskripsikan pertumbuhan fisik embrio menjadi janin. 

Sedangkan, perkembangan bersifat lebih menyeluruh. Tidak hanya fisik, perkembangan juga digunakan untuk mendeskripsikan perubahan mental dan pola pikir anak. Selain itu, tingkat intelektual dan kepandaian emosional anak juga merupakan suatu perkembangan. 

  1. Pertumbuhan Memiliki Batas, Perkembangan Berlangsung Seumur Hidup

Seperti yang diulas sebelumnya, pertumbuhan menandakan perubahan yang terjadi secara fisik. Saat mencapai usia matang, anak akan berhenti mengalami pertumbuhan. Misalnya, pertumbuhan tinggi anak akan berhenti setelah ia menginjak usia akhir remaja. 

Sedangkan, perkembangan bersifat kontinyu dan berlaku seumur hidup. Massa otak memang akan berhenti mengalami pertumbuhan begitu mencapai titik tertentu. Akan tetapi, kemampuan otak dalam menyerap informasi dan menghasilkan ide-ide baru akan tetap berkembang. Di usia senja pun, tak menutup kemungkinan Bunda kelak dapat terus menelurkan ide-ide kreatif.

  1. Pertumbuhan bisa Diukur dengan Angka, Perkembangan Bersifat Abstrak

Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan lainnya adalah dari segi ukuran atau jumlah. Pertumbuhan biasanya bersifat kuantitatif, atau bisa dihitung. Misalnya, Bunda bisa mengukur pertumbuhan si kecil dari panjangnya rambut atau tinggi badan anak. 

Sedangkan, perkembangan memiliki sifat yang abstrak dan bersifat kualitatif dan kuantitatif. Perkembangan seorang anak bisa dibilang sukses apabila ia memenuhi kriteria atau patokan nilai tertentu (kualitatif). Misalnya, Bunda bisa mendapatkan gambaran perkembangan kemampuan kognitif anak melalui tes IQ. Tes keterampilan berbahasa asing juga bisa menjadi patokan kemampuan berbahasa anak.

  1. Pertumbuhan Terlihat dari Luar, Perkembangan Berlangsung di Dalam Diri

Untuk melihat apakah pertumbuhan anak sudah maksimal sangat mudah. Misalnya, ukuran baju atau sepatu yang sudah tidak muat menjadi pertanda bahwa anak sedang mengalami pertumbuhan. Sedangkan, harus ada tes tertentu yang dilakukan untuk melihat perkembangan anak. Misalnya, ujian sekolah yang dilakukan untuk melihat seberapa jauh perkembangan anak dalam bidang studi yang dipelajarinya. Atau, ujian praktek untuk melihat seberapa jauh pemahaman dan perkembangan si kecil dalam menangkap teori yang diberikan.

Tips Mendukung Tumbuh Kembang Anak

Baik pertumbuhan dan perkembangan merupakan aspek yang sangat penting untuk si kecil. Sebagai orangtua, sudah selayaknya Bunda ikut serta menjamin agar tumbuh kembang anak semakin maksimal. Dr. Helmina Agustina Silalahi yang merupakan Medical Manager Consumer Health mengungkapkan ada 2 faktor utama pendorong tumbuh kembang anak. Faktor tersebut adalah faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor genetik yang diturunkan dari ayah dan ibu. Nah, Bunda bisa memaksimalkan faktor eksternal, yaitu peranan orangtua dalam mendampingi si kecil. 

Bunda bisa menerapkan 3 aspek, yaitu ASAH, ASUH, dan ASIH. ASAH merupakan dukungan tumbuh kembang anak berupa stimulus atau pendidikan. Hal tersebut ditujukan untuk membantu mengasah otak serta kecerdasan emosional si kecil. Sedangkan, ASIH merupakan pemberian kasih sayang yang tulus dari orangtua. Jangan lupa dengan ASUH, yang berupa pemberian makanan dan minuman kaya nutrisi.

Sekarang, Calon Bunda bisa lho berbelanja berbagai produk kebutuhan bayi, seperti botol susu terbaik Baby Huki dan Dot Orthodontic Bayi di Baby Huki official store.

Botol Baby Huki BPA Free satu ini berbentuk bulat dengan dot orthodontic yang teruji klinis mencegah maloklusi yang dapat membantu pertumbuhan rahang dan gusi si kecil, anti sedak, anti kolik, dan tidak membuat bingung puting. Botol juga memiliki desain lucu dan edukatif yang pastinya menarik perhatian si kecil. 

Bila bunda kesulitan dalam memberikan ASI dengan direct breastfeeding, Baby Huki dapat membantu bunda untuk tetap memberikan ASI kepada si kecil dengan menggunakan dot orthodontic dari Baby Huki. Dot ini dibuat secara khusus agar dapat memberikan kenyamanan maksimal saat bayi menyusui. Bentuk Dot Orthodontic Baby Huki pipih gepeng dan sudah teruji klinis sesuai dengan rongga mulut bayi sehingga tidak mengganggu pertumbuhan gigi dan gusi. Sehingga, Bunda tidak perlu khawatir bayi akan mengalami ketergantungan menyusu pada dot. Supaya tumbuh kembang anak semakin lancar, Bunda butuh persenjataan lengkap. Temukan segala kebutuhan bayi di BABY HUKI official store. Produk BABY HUKI yang beragam bisa Bunda pilih dan sesuaikan dengan kebutuhan si kecil. Harganya pun sangat terjangkau. Yuk, segera belanja berbagai produk dari HUKI di Shopee, Lazada, dan Tokopedia.

TERBARU

  • Mengapa Memilih Dot Orthodontic dari Baby Huki? Kelebihan dan Manfaatnya
Bagaimana Memilih Empeng yang Sesuai untuk Si Kecil

8 November 2024|Comments Off on Bagaimana Memilih Empeng yang Sesuai untuk Si Kecil

Bunda, memilih empeng yang tepat untuk si kecil bukanlah perkara mudah. Setiap bayi memiliki kebutuhan yang berbeda, dan empeng yang [...]